Jumat, 11 Maret 2011

Gambar Tandem #5: dengan Teman Imajiner

Kali ini Aku merasakan sensasi yang menggelora waktu menggambarnya. Suatu sore di tempat makan yang berbentuk gubuk di pinggir sawah. Aku sedang menggambar dan Teman Imajinerku sedang makan. Tiba-tiba Dia mengajak untuk gambar tandem dan Aku langsung menjawab, "Ayuk!". Hari itu Kami sedang tidak banyak bercerita. Kuperhatikan seperti Dia sedang menyimpan sesuatu. Ya, di sinilah Kita akan "ngobrol". 

Guratannya Aku rasakan begitu bebas, seperti yang sedang Dia ingin katakan. Aku tidak banyak memberi bentuk baru. Kurasakan guratannya agak sedikit keras. Aku mulai dengan melembutkannya. Bergulir seperti itu.Ya, terlihat ada beberapa bentuk yang seperti menjadi samar di sini. Ada momen ketika bersautan, Aku dan Teman Imajiner hanya tertawa, tersenyum, dan memandang puas. "Yaaa..itu yang Aku maksud", sesekali kata itu keluar. Sampai akhirnya kertas mulai penuh dan Dia berkata untuk cukup.

Aik:
No, belum. Masih kurang satu lagi di sini. Kurang uuhhhgg.. Kamu belum mengeluarkannya".

Aku dan Teman Imajiner diam sejenak, memandangi gambar, dan merasakan. Ya, tidak terlalu dipikirkan di sini. Karena Aku dan Teman Imajinerku ingin gambar ini yang bercerita. Kalau dipikir malah terbatas.

Kuangkat kertasnya lalu Aku sulut bagian tengahnya dengan rokok. Dia langsung mengikuti dengan membakar bagian pinggir-pinggir kertas. Dalam hati Aku setengah pasrah. Kalaulah gambar ini akan habis dilalap api "saat ini", ya sudahlah. Berarti itulah hasil obrolan Aku dan Dia hari ini. Tapi ternyata tidak. Hanya sedikit lubang yang terjadi disitu. Kuletakkan lagi kertasnya, lalu Dia mulai mengambil crayon merah untuk mewarnai bagian lubangnya. Warna itu ada di halaman berikutnya. Lalu aku menyaut dengan menggosok sedikit abu di warna merah itu.











Kita buka lembar kedua berwarna merah setengah gosok itu dan merasakan sensasi yang, 
"yaaaaa... aaghh..!"
Inilah inti dari semuanya.








25 Januari 2011
Oil pastel on paper







Tidak ada komentar:

Posting Komentar